Senin, 09 Mei 2011

Storage Management Database

Storage Management

Oracle Instance
Oracle database selalu diasosiasikan dengan Oracle Instance. Saat database dijalankan pada database server, oracle mengalokasikan memory yang disebut System Global Area (SGA) dan menjalankan beberapa oracle background process. Kombinasi dari SGA dan Oracle processes disebut dengan Oracle Instance. Memory dan proses dari instance mengatur data dalam database secara efisien dan dapat melayani satu atau lebih user yang menggunakan basis data ini.

Memory Structure
Memory di Oracle digunakan untuk menyimpan:
  • Kode program yang akan dieksekusi
  • Informasi tentang session
  • Data yang akan dieksekusiInformasi yang di share dan dikomunikasi oleh proses yang lain. Misalnya locking information
  • Cache information

Dasar struktur memory yang berhubungan dengan oracle:
  • Software Code Area
  • System Global Area (SGA)
  • Program Global Area (PGA)
  • Sort area


Software Code Areas
Bagian dari memory yang digunakan untuk menyimpan kode program yang akan dieksekusi. Perintah/kode oracle disimpan di software code areas yang biasanya berada di tempat yang berbeda-beda sesuai dengan program dari user. Ukuran software codes areas statis, berubah jika dilakukan installasi ulang atau update.

System Global Area (SGA)

Memory Structure dasar yang berhubungan dengan Oracle instance adalah :
• System Global Area (SGA) : di-share oleh semua server dan background process
• Program Global area (PGA) : Private untuk masing-masing server dan background process. Satu PGA untuk masing-masing proses.

System Global Area (SGA) merupakan memory area yang meliputi data dan control informasi untuk instance.
Program Global Area (PGA) adalah memory yang terdiri dari data dan control information untuk masing-masing proses server.

Space Management
Automatic Storage Management (ASM) yang dimiliki oleh Oracle 10g ini dapat meningkatkan kemampuan dalam memanajemen dan menkonsolidasikan antar data dalam basis data/ database.


Fungsi dari Automatic Storage Management (ASM)
Melakukan manajemen penyimpanan data pada storage dengan mendefinisikan storage berdasarkan grup-grup tertentu untuk mengurangi adanya redundansi data, khususnya ketika seorang DBA melakukan penyimpanan data.

Automatic Storage Management (ASM) menyediakan fungsionalitas sebagai berikut:
  • Mengatur kelompok disk, disebut disk group.
  • Mengelola disk redundansi dalam suatu disk group.
  • Menyediakan dekat-optimal I / O menyeimbangkan tanpa tuning manual.
  • Memungkinkan manajemen objek database tanpa menyebutkan mount point dan nama file.
  • Mendukung file ukuran besar.


Tablespace
Tablespace merupakan bagian dari arsitektur logic database Oracle (secara sekilas, struktur logik database Oracle adalah tablespace, segment, extent, dan block).


Terdapat 4 jenis Tablespace
System tablespace
Menyimpan informasi operasional dan menentukan atribute dari data yang disimpan seperti tipe data, besar maksimum dari sebuah column, pemilik data dan lain-lain.

SYSAUX tablespace
Sebagian besar dari tool yang digunakan untuk menjalankan aktifitas database menyimpan object dan informasi di dalam tablespace ini. Ketika database dibentuk, tablespace ini wajib dibuat.

Default temporary tablespace
Berguna untuk penampungan sementara dari hasil output resultset atau untuk mendukung aktifitas seperti sorting. Sangat berguna jika memory yang ada tidak cukup untuk menjalankan sebuah operasi.

Undo tablespace
Berguna untuk menyimpan row yang diubah namun belum dicommit atau diroll back.

Datafiles
Sebuah tablespace di database Oracle terdiri dari satu atau lebih datafiles fisik. Suatu datafile dapat dikaitkan dengan hanya satu tablespace dan hanya satu database.

Redo Logs
Redo Log File merupakan jenis berkas yang sangat penting. Berkas Redo Log File yang rusak kadang membuat database sama sekali tidak bisa dibuka. Redo Log Files ini pada umumnya memuat transaksi transaksi, namun dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Rollback Segment
Rollback segment dipakai untuk menyimpan data sebelum transaksi. Sehingga selama transaksi itu belum di commit, session lain masih dapat melihat data yang original. Hal ini untuk menjaga consistency.

Archive Logs
Archived log digunakan untuk recovery database. Bila kita me-restore dari hasil offline backup, maka data yang bisa diambil adalah data ketika offline backup dilakukan. Jadi, seandainya full backup dilakukan sebulan yang lalu, maka data yang bisa diselamatkan (diambil) adalah data sebulan yang lalu tersebut.

Disaster Recovery Planning

Disaster recovery planning

Disaster (bencana) didefinisikan sebagai kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak. Pengertian ini mengidentifikasikan sebuah kejadian yang tiba-tiba, tidak diharapkan, bersifat sangat merusak, dan kurang perencanaan. Bencana terjadi dengan frekuensi yang tidak menentu dan akibat yang ditimbulkannya meningkat bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana. Berbagai bencana yang mungkin terjadi antara lain adalah:
  1. Bencana alam disebabkan oleh kondisi geografis dan geologis dari lokasi
  2. Kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem elektrik yang dapat menyebabkan korsleting
  3. Kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik
  4. Serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center
  5. Sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat
  6. Kesalahan operasional akibat ulah manusia
  7. Virus misalkan disebabkan oleh kesalahan pemilihan anti virus yang digunakan
Disaster Recovery menurut terjemahan aslinya mengandung arti pemulihan bencana. DR jika dikaitkan dengan dunia bisnis, akan membawa kita pada definisi #Disaster Recovery Planning (DRP) dan #Business Continuity Plan (BCP).Bisnis akan bergantung pada informasi yang tersebar dan aplikasi yang memproses informasi tersebut, sehingga aplikasi penopang utama yang spesifik menjadi sangat kritikal sehingga ketika terjadi gangguan hanya beberapa saat maka dapat melumpuhkan kelangsungan bisnis perusahaan. Oleh karenanya, beberapa perusahaan mempunyai suatu arahan yang menjamin availabilitas kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu bencana/gangguan yang tidak direncanakan atau sudah direncanakan. Arahan ini yang dituangkan dalam #Disaster Recovery Planning (DRP).
Perencanaan database adalah proses pembuatan atau pengembangan struktur database yang sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh pengguna atau user.
Perencanaan database memiliki langkah – langkah penting yaitu :

  • Mendefinisikan kebutuhan (Requirement definition)
  • Jenis informasi yang harus diperhatikan (Informasi yang menjelaskan struktur data dan menggambarkan aturan atau batasan yang dapat menjaga integritasi data)


Fokus dalam mendefinisikan kebutuhan :

  • Mendefinisikan lingkup database
  • Memilih metodelogi
  • Mengidentifikasi pandangan user
  • Model data struktur
  • Model data constraints
  • Mengidentifikasi kebutuhan operasional

Disaster Recovery Planning
Yaitu merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dan membatasi resiko – resiko buruk (bencana) dan nantinya membuat kerugian – kerugian pada proses bisnis yang ada. Dapat dikatakan bahwa proses ini adalah sebuah proses penanggulangan – penganggulangan atau rencana untuk menanggulangi suatu bencana pada proses bisnis.

Beberapa Keuntungan dari Disaster Recovery Planning
  • Memperbaiki system proteksi terhadapat setiap aset – aset penting yang dimiliki oleh perusahan tersebut.
  • Membuat system proteksi infomasi atau data – data perusahaan lebih efektif.
  • Mengurangi resiko bencana akibat kesalahan manusia
  • Memperbaiki manajemen perusahaan

Backup Database
Yaitu suatu proses yang mengacu kepada pembuatan salinan data dari database, sehingga salinan ini dapat digunakan untuk mengembalikan data semula dari peristiwa kehilangan data ataupun kerusakan data.